Esai Tri Pusat Pendidikan di Indonesia

Tri Pusat Pendidikan di Indonesia

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

Nama: Shevanda Alfaridzi

NIM: 21808141135

Kelas: D21

Nomor Absen: 14

Jawaban Esai

 

1. Keadaan Tri Pusat Pendidikan di Indonesia

Tri Pusat Pendidikan di Indonesia belum sejalan dan melengkapi satu sama lain. Tri Pusat Pendidikan di Indonesia perlu diperhatikan secara mendalam. Hal ini dilihat dari penurunan kualitas moral bangsa Indonesia. Penurunan kualitas moral bangsa Indonesia disebabkan karena beberapa orang Indonesia tidak bisa menyaring pengaruh globalisasi secara bijak. Adanya penurunan kualitas moral bangsa dapat dilihat dari beberapa kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa Indonesia seperti: maraknya pencurian, pembunuhan, pemerkosaan di kalangan masyarakat serta kasus-kasus kenakalan remaja seperti tawuran, sex bebas, dan penyalahgunaan narkoba yang terjadi di kalangan pelajar. Aspek-aspek yang bertentangan untuk kasus-kasus tersebut:

- Pendidikan dalam keluarga. Contoh penentangan pendidikan dalam keluarga: Durhaka kepada orang tua, tidak memberikan pendapatan yang cukup kepada keluarga dari ayah, dan pertengkaran keluarga yang terus menerus. Durhaka kepada orang tua merupakan suatu kegiatan dimana anak berani untuk melawan orang tua seperti mengucapkan kata ah, membentak, bahkan sampai memukul orang tua. Seorang ayah harus memberikan pendapatan yang mencukupi untuk keluarga karena ayah merupakan tumpuan hidup keluarga dalam hal kebutuhan pokok seperti makan minum, sandang, dan tempat tinggal. Keluarga harus bisa mengendalikan diri mereka dari pertengkaran yang tidak diperlukan.

- Pendidikan dalam sekolah. Contoh penentangan pendidikan dalam sekolah: Tawuran, sex bebas, dan penyalahgunaan narkoba. Tawuran merupakan perkelahian yang terjadi di antara dua pihak baik dalam skala dua individual, sekolah, maupun antarsekolah. Sex bebas adalah kegiatan sex yang di luar batas sex normal. Penyalahgunaan narkoba artinya menggunakan obat-obat terlarang dalam dosis yang berlebihan.

- Pendidikan dalam masyarakat. Contoh penentangan pendidikan dalam masyarakat: Pencurian, pembunuhan, dan pemerkosaan di kalangan masyarakat. Pencurian artinya perbuatan mengambil barang orang lain tanpa izin secara diam-diam. Pembunuhan adalah menghilangkan nyawa suatu orang dengan paksa. Pemerkosaan adalah perbuatan memukul suatu orang dengan skala berlebihan.

 

Disimpulkan bahwa Tri Pusat Pendidikan di Indonesia belum jalan dan tidak saling melengkapi satu sama lain. Hal ini disebabkan karena adanya kasus-kasus yang bertentangan dengan aspek-aspek di dalam Tri Pusat Pendidikan. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya kasus-kasus yang bertentangan dengan Tri Pusat pendidikan, diperlukan pemahaman yang mendalam untuk Tri Pusat Pendidikan.

 

Penjelasan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk membentuk watak atau kepribadian seseorang berdasarkan nilai-niai yang ada pada masyarakat. Nilai-nilai tersebut bersumber dari agama. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa Indonesia selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan juga didasari oleh nilai-nilai yang berasal dari agama. Dengan demikian,  nilai-nilai pendidikan karakter harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama yang diyakini.


Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan berdasarkan Pancasila. Pancasila ditemukan di Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang ditemukan dalam UUD 1945 tersebut. Hal tersebut berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, dan ekonomi yang diatur dalam pasal-pasal UUD 1945. Tujuan pendidikan karakter adalah mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik. Warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara merupakan warga negara Indonesia yang ideal.

 

Budaya adalah suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang sedang menjalani hidup bermasyarakat yang tidak memiliki suatu nilai dasar. Nilai-nilai tersebut bisa dijadikan sebagai landasan hidup. Posisi budaya yang penting membuat budaya harus menjadi sumber nilai-nilai dari pendidikan karakter yang ada.

 

Tujuan pendidikan nasional menunjukkan kualitas yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia yang dikembangkan oleh berbagai tempat pendidikan. Tujuan pendidikan nasional berisi beberapa nilai kemanusiaan yang harus dimiliki oleh seorang warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional untuk dilakukan dalam pendidikan karakter dibandingkan ketiga sumber yang sudah disebutkan di atas.

 

Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut teridentifikasi delapan belas nilai karakter yang bisa diamalkan, yaitu:

1) Religius
Religius merupakan sikap dimana seseorang patuh terhadap ajaran agama yang dianutnya.

2) Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dan sesuai dengan kenyataan dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3) Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan yang dilakukan oleh orang lain yang berbeda dari dirinya.

4) Disiplin
Disiplin adalah perbuatan tertib dan patuh terhadap peraturan yang ada baik tertuis maupun tidak tertulis.

5) Kerja keras

Perbuatan yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin.

6) Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru berdasarkan apa yang telah dimiliki.

7) Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8) Demokratis

Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9) Rasa ingin tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajari oleh seseorang, dilihat, dan didengar.

10) Semangat kebangsaan

Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok.

11) Cinta tanah air

Cara berpikir, bersikap, dan melakukan perbuatan yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang dimiliki oleh bangsanya.

12) Menghargai prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan yang diraih oleh orang lain.

13) Bersahabat/komunikatif

Perbuatan yang memperlihatkan rasa suatu orang untuk senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14) Cinta damai

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran diri suatu orang.

15) Senang membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca beberapa bacaan yang memberikan nilai kebaikan kepada dirinya.

16) Peduli sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

17) Peduli lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mencegah kerusakan lingkungan alam yang terjadi di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi di bumi.

18) Tanggung jawab

Sikap dan perilaku suatu orang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya.

 

2. Solusi untuk Permasalahan Tri Pusat Pendidikan di Indonesia

Untuk mendapatkan solusi dari permasalahan Tri Pusat Pendidikan di Indonesia diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai penjelasan tripusat pendidikan di Indonesia secara umum. Tri Pusat Pendidikan merupakan istilah yang disebutkan oleh tokoh pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan dibedakan menjadi tiga, tiga pendidikan tersebut disebut dengan Tri Pusat Pendidikan. Tri Pusat Pendidikan adalah tiga pusat pendidikan yang meliputi pendidikan dalam keluarga, pendidikan dalam sekolah, dan pendidikan dalam masyarakat.

1) Pendidikan dalam keluarga

Pendidikan dalam keluarga adalah proses pembelajaran yang merupakan organisasi terbatas dan mempunyai ukuran yang minimum. Dengan kata lain, keluarga adalah bagian dari masyarakat total yang lahir dan berada di dalamnya, yang secara berangsur-angsur akan melepaskan ciri-ciri tersebut karena tumbuhnya mereka ke arah pendewasaan. Keluarga adalah institusi sosial yang bersifat universal multifungsional, yaitu fungsi pengawasan, sosial, pendidikan, keagamaan, perlindungan, dan rekreasi.

 

Dengan demikian, keluarga memiliki sistem jaringan interaksi yang lebih memiliki sifat di antara pribadi masing-masing dimana masing-masing anggota dalam keluarga dimungkinkan mempunyai intensitas hubungan satu sama lain, antara ayah dan ibu, ayah dan anak, maupun antara anak dengan anak (Khairuddin, 1985:10). Di dalam keluarga seorang anak belajar mengenai bersosialisasi dan berinteraksi agar ketika dewasa mampu melakukan hubungan yang baik dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. Keluarga merupakan miniaur terkecil dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik individu anak agar menjadi masyarkat yang mempunyai moral.

 

Dalam pandangan lain dijelaskan bahwa keluarga adalah kelembagaan masyarakat yang memegang peran kunci dalam proses pendidikan. Berdasarkan pandangan ini, anggota keluarga berperan penting dalam proses pembentukan dan pengembangan pribadi anak. Hal ini memiliki tujuan agar anak di masa dewasanya nanti mampu menjadi anggota masyarakat yang baik dan memiliki jiwa kepribadian bertanggung jawab.

 

Orang tua yang bersikap logis harus menampakkan mana perbuatan benar dan salah. Sikap ini ditampilkan oleh orang tua agar seorang anak mampu membedakan tingkah laku mereka dalam melakukan hubungan sosial, baik dengan teman-temannya yang seumuran atau pada waktu dewasa nanti. Selain itu, bersikap etis sangat penting dalam menjelaskan dasar dari setiap perbuatan yang dilakukan. Dengan sudut pandang lain, orang tua harus bersikap yang didasarkan pada patokan tertentu, sehingga tidak asal bertindak dan memberi arahan. Orang tua harus menciptakan suasana senang untuk seorang anak.

 

2) Pendidikan dalam sekolah

Pendidikan dalam sekolah adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sekolah memiliki tujuan untuk membimbing, mengarahkan, dan mendidik sehingga lembaga tersebut menghendaki kehadiran kelompok-kelompok untuk umur tertentu dalam ruang-ruang kelas yang dipimpin oleh guru untuk mempelajari kurikulum bertingkat.

 

3) Pendidikan dalam masyarakat

Manusia adalah makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan, dan sebagainya manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya.

 

Saran yang bisa saya berikan untuk penyelesaian dari permasalahan Tri Pusat Pendidikan di Indonesia adalah sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai peran penting dalam bidang pendidikan, oleh sebab itu untuk mencapai tujuan pendidikan hendaknya sekolah melakukan kerja sama dalam keluarga dan masyarakat dalam berbagai hal terutama dalam pembentukan karakter. Dengan adanya kerja sama tersebut maka tujuan pendidikan terutama pendidikan karakter dapat tercapai dengan baik.

 

 

 

Daftar Pustaka

Kurniawan Indra, M. (2015). Tri Pusat Pendidikan sebagai Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar, 4(1), 1-9.

Comments

Popular Posts